Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar
(11 Agustus 2023)
Penurunan nilai tukar rupiah terhadap dollar terjadi akibat berbagai faktor ekonomi baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Salah satu faktor utama adalah ketidakpastian ekonomi global yang disebabkan oleh perang dagang antara Amerika Serikat dan China. Perang dagang ini memicu ketidakpastian pasar global dan membuat investor khawatir akan terjadinya perlambatan ekonomi global, sehingga mereka menarik dana mereka dari pasar-pasar negara berkembang seperti Indonesia.
Selain itu, pandemi COVID-19 juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian global dan Indonesia. Pandemi ini memicu krisis kesehatan dan ekonomi yang membuat banyak perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan melakukan pemutusan hubungan kerja. Hal ini mengakibatkan penurunan permintaan terhadap produk dan jasa, sehingga mengurangi pendapatan negara dan melemahkan nilai tukar rupiah.
Di dalam negeri, penurunan nilai tukar rupiah juga dipengaruhi oleh defisit neraca perdagangan yang semakin besar. Defisit neraca perdagangan terjadi ketika impor barang dan jasa lebih besar dari ekspor, sehingga menyebabkan keluarnya devisa dari negara dan melemahkan nilai tukar rupiah.
Bank Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk menstabilkan nilai tukar rupiah, seperti menaikkan suku bunga acuan dan melakukan intervensi pasar valuta asing dengan menjual dollar. Meskipun demikian, pelemahan rupiah masih terus berlanjut dan membutuhkan upaya yang lebih besar untuk mengatasi faktor-faktor yang menyebabkannya.
JS.