Perencanaan pengembangan wilayah adalah suatu proses yang dilakukan untuk merencanakan pengembangan fisik, sosial, dan ekonomi dari suatu wilayah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat serta memanfaatkan sumber daya secara optimal. Tujuan perencanaan pengembangan wilayah adalah untuk mencapai keselarasan antara aspek ekonomi, sosial, budaya, lingkungan, dan kepentingan politik dalam pengembangan wilayah.
Proses perencanaan pengembangan wilayah dimulai dengan analisis kondisi wilayah saat ini, baik aspek fisik, sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Kemudian, dilakukan pengidentifikasian masalah-masalah yang perlu dipecahkan serta peluang-peluang yang perlu dimanfaatkan untuk mengembangkan wilayah. Setelah itu, dilakukan formulasi strategi pengembangan wilayah yang terdiri dari tujuan, sasaran, dan program kerja yang harus dilaksanakan.
Perencanaan pengembangan wilayah melibatkan berbagai pihak, seperti pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi, dan masyarakat setempat. Kolaborasi dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengembangan wilayah sangat penting untuk memastikan bahwa kebutuhan dan kepentingan mereka terakomodasi dalam proses perencanaan.
Beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan pengembangan wilayah antara lain adalah pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, pembangunan infrastruktur, pengembangan sektor ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, perencanaan pengembangan wilayah juga harus mempertimbangkan faktor-faktor yang bersifat global, seperti perubahan iklim dan persaingan global.
Dalam pelaksanaannya, perencanaan pengembangan wilayah harus melibatkan berbagai disiplin ilmu, seperti ilmu ekonomi, ilmu sosial, ilmu politik, dan ilmu lingkungan. Selain itu, teknologi juga dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pengembangan wilayah, seperti penggunaan sistem informasi geografis (SIG) untuk memetakan dan memonitor kondisi wilayah serta perencanaan infrastruktur digital untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi digital.
Dengan perencanaan pengembangan wilayah yang baik, diharapkan dapat tercipta wilayah yang berkembang secara berkelanjutan dan masyarakatnya dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik.
Mari kita lihat tokoh terkait dengan pengembangan ilmu perencanaan pembangunan wilayah, yaitu Blakely. Edward James Blakely adalah seorang profesor terkemuka yang mengajar tentang perencanaan pembangunan wilayah. Ia memiliki latar belakang pendidikan yang kuat di bidang ilmu kota dan perencanaan wilayah, dan telah memainkan peran kunci dalam perencanaan dan pengembangan wilayah di berbagai kota besar di Amerika Serikat.
Blakely menganggap perencanaan pembangunan wilayah sebagai suatu proses yang kompleks dan multidisiplin. Menurutnya, perencanaan pembangunan wilayah harus mempertimbangkan aspek-aspek seperti ketersediaan sumber daya alam, kebutuhan sosial, kepentingan politik, dan faktor ekonomi. Ia juga berpendapat bahwa perencanaan pembangunan wilayah harus melibatkan partisipasi masyarakat dan pemangku kepentingan agar dapat mencapai tujuan yang optimal.
Salah satu kontribusi Blakely yang paling terkenal adalah konsep "restrukturisasi perkotaan" atau urban restructuring. Konsep ini mengacu pada proses pengembangan kembali kawasan perkotaan yang telah mengalami penurunan ekonomi atau penurunan kualitas hidup. Menurut Blakely, restrukturisasi perkotaan harus dilakukan melalui kemitraan antara sektor publik dan swasta, serta melibatkan masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.
Selain itu, Blakely juga menekankan pentingnya teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam perencanaan pembangunan wilayah. Menurutnya, TIK dapat digunakan untuk memfasilitasi partisipasi masyarakat dalam perencanaan, memantau dan mengevaluasi program-program pembangunan wilayah, serta mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Dengan kontribusinya dalam bidang perencanaan pembangunan wilayah, Blakely telah memberikan pemikiran dan gagasan yang berharga bagi para profesional dan akademisi di bidang ini. Pemikirannya yang multidisiplin dan holistik telah membantu mengembangkan pendekatan yang lebih efektif dalam perencanaan pembangunan wilayah.
Edward James Blakely adalah seorang profesor, penulis, dan konsultan di bidang perencanaan kota dan pembangunan wilayah. Ia lahir pada tahun 1942 di Houston, Texas, Amerika Serikat, dan meraih gelar sarjana dalam bidang ilmu politik dari University of Texas pada tahun 1963. Setelah itu, Blakely memperoleh gelar Master of City Planning dari University of Pennsylvania pada tahun 1965 dan gelar PhD dalam bidang perencanaan kota dan wilayah dari University of California, Berkeley pada tahun 1972.
Blakely telah mengajar dan meneliti di berbagai universitas di seluruh dunia, termasuk Harvard University, University of Southern California, dan University of Sydney di Australia. Ia juga menjabat sebagai Dekan Fakultas Perencanaan dan Pengembangan Wilayah di New School University di New York City pada tahun 2002-2009.
Sebagai seorang konsultan, Blakely telah bekerja dengan berbagai pemerintah kota di Amerika Serikat dan negara lain untuk membantu merencanakan dan mengembangkan wilayah mereka. Ia terkenal karena konsepnya tentang restrukturisasi perkotaan atau urban restructuring, yang telah digunakan oleh banyak kota di seluruh dunia.
Selain itu, Blakely juga aktif menulis buku dan artikel tentang perencanaan kota dan pembangunan wilayah. Buku-bukunya yang terkenal antara lain "Planning Local Economic Development" (bersama Nancey Green Leigh), "My Storm: Managing the Recovery of New Orleans in the Wake of Katrina" (bersama Mary G. Rowe), dan "Separate Societies: Poverty and Inequality in U.S. Cities" (bersama Mary E. Snyder).
Blakely memperoleh berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusinya dalam bidang perencanaan kota dan pembangunan wilayah, termasuk penghargaan dari American Planning Association, Association of Collegiate Schools of Planning, dan Australian Planning Institute. Ia juga terpilih sebagai anggota Royal Society of Arts di Inggris dan anggota American Institute of Certified Planners.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar